Belum lama ada teman yang berucap seperti ini "diabisin nasinya, siapa tau di butir terakhir ada keberkahan didalamnya". Kata-katanya yang diambil dari ucapan Nabi Muhammad saw tersebut membuat saya berfikir sejenak tentang makna dari kalimat tersebut, kenapa kita harus menghabiskan nasi yang kita makan sampai tak tersisa. Tahukah kalian, ternyata setelah saya hitung-hitung jika setiap penduduk Indonesia ini saja menyisakan makanannya beberapa butir nasi saja, butir nasi yang mubazir atau diboroskan sangat banyak jumlahnya. Berikut hasil perhitungan saya tentang hal itu.
Penduduk indonesia : 237 juta jiwa
kita biasa makan : 3 kali sehari
kemungkinan butir beras yg terbuang setiap kali makan : 5 butir
jumlah butir terbuang sekali makan = jumlah penduduk x butir beras yg terbuang
= 237.000.000 x 5
= 1.185.000.000 butir
jumlah butir terbuang perhari = jumlah butir sekali makan x waktu makan
= 1.185.000.000 x 3
= 3.555.000.000 butir
Lihat butir beras yang kita boroskan sekitar 3 milyar lebih perharinya, jumlah yang sangat menakjubkan bukan? Mari kita berandai-andai, jika satu karung beras ukuran 25kg berisi 150.000.000 butir beras, berarti jika jumlah butir beras yang terbuang tadi jika dibagi dengan jumlah butir beras perkarungnya bisa menghasilkan 23 karung berisi beras 25kg, dan itu baru Perhari jumlah beras yang kita boroskan bagaimana jika seminggu, sebulan bahkan setahun. Itu baru dari nasi bagaimana dengan makanan yang lainnya.
Kita semua jadi memahami bahwa maksud dari perkataan Nabi itu selain untuk mendapatkan keberkahan dari makanan yang kita makan juga agar kita tidak boros dan juga mensia-siakan makanan yang kita makan. Karena masih banyak orang-orang diluar sana yang tak bisa mengkonsumsi makanan dan minuman enak yang kita nikmati setiap harinya, mereka tidur beralaskan koran sambil memegang perut mereka yang kelaparan. Mereka hanya bisa mengkonsumsi sisa-sisa makanan yang dipungut dari jalan bahkan dari tempat sampah, jikalau mereka bisa makan pun pasti tak bisa teratur seperti kita yang bisa makan 3 kali dalam sehari bahkan lebih.
Jika kita hidup berkecukupan atau bahkan berlimpah kita harus selalu ingat didalam harta yang kita miliki tersebut ada juga hak untuk mereka. Janganlah kita terlalu sering mendongak keatas terus tanpa pernah melihat ke bawah, sering-seringlah melihat kebawah karena masih banyak saudara kita yang membutuhkan pertolongan dari kita yang mampu. Kehidupan tercipta untuk saling melengkapi ada siang ada malam, ada panas ada hujan, ada hidup ada mati, dan ada yang kaya juga ada yang miskin. Kita harus saling mengasihi juga melengkapi satu sama lain agar terciptanya keseimbangan hidup. Jika kita bisa saling berbagi, kehidupan ini akan jadi lebih berarti