Idul Adha ke-22 saya di tahun ini bisa dibilang cukup berbeda, bukan ritual, lingkungan, atau nuansanya tapi kelengkapannya. Ya kelengkapan, tahun ini bahkan hingga tahun-tahun kedepan kelengkapan itu tak akan pernah menjadi lengkap seutuhnya. Karena satu hari lalu nenek saya menghembuskan nafas terakhirnya akibat usia yang tak lagi bisa dikompromikan. Tahun berikutnya setelah ini semua rutinitas mungkin akan berubah, tak ada yang menyambut kami lagi ketika tiba di kampung halaman, tidak ada yang bisa kami ajak latihan berbicara bahasa jawa lagi, mungkin rutinitas pulang kampung sendiri nantinya bukan menjadi sebuah prioritas lagi. Yak semua berubah, satu hal yang tak berubah adalah sebuah perubahan itu sendiri.
Sebuah lagu "Tak ada yang abadi - Peterpan" mungkin bisa menggambarkan perubahan itu semua. "Lahir - anak kecil - remaja - dewasa - tua - tutup usia" sebuah siklus yang telah, sedang, akan dialami oleh setiap manusia di dunia ini. Roda kehidupan akan terus berputar tanpa henti, dengan alasan apapun, tinggal bagaimana kita mempersiapkan itu semua.
Kesadaran diri harus datang seiring berjalannya waktu, kita akan semakin tumbuh dewasa dan akan mengambil peran yang dahulu dilakukan oleh orang tua kita. Mempersiapkan diri berarti juga mempersiapkan metal kita untuk memikul semua tanggung jawab itu. Tak lagi mengandalkan orang membantu hidup kita, namun nantinya kita yang akan menjadi andalan generasi setalah kita. Siklus kehidupan ini akan terus berputar tanpa batas, semakin lama kita akan menua kemudian akan meninggalkan dunia ini, hanya yang siap dan yang menyadarinya yang dapat menghadapi perubahan ini. Selamat tinggal nek, semoga engkau tenang di alam sana di sisi Allah swt. amiinnn.