Gak berasa, hari ini nambah lagi usianya, 23 tahun mendekati seperempat abad. Alhamdulillah banyak mimpi dan cita yang telah terpenuhi menginjak tahun ini, walau ada beberapa yang dipending sama Allah bahkan diganti dengan yang lebih baik lagi (I belive that).
Sadar nambah usia sebenernya membuat "jatah" hidup di dunia semakin berkurang, makin dekat kematian, menambah langkah bertemu malaikat pencabut nyawa. Jadi mikir, sudah siapkah bekal saya jika dipanggil sewaktu-waktu? pertanyaan klise tapi selalu penting untuk diingat.
Usia nambah dan postur tinggi besar membuat saya terlihat makin dewasa (tua maksudnya). Secara alami sifat dan kelakuan yang beraroma anak kecil pun lambat laun memudar dan dipaksakan memudar. Tanggung jawab semakin besar, pemasukan sudah harus dari kantong sendiri, dan sudah mulai memikirkan pendamping hidup.
Soal pendamping ini bisa dibilang curhat colongan saya hehehe, di usia seperti saya hampir banyak teman dan saudara yang telah dan akan segera mempunyai pendamping. Saya? entahlah, masih dalam proses penetapan (semacam undang-undang). Ingin sih segera melepas masa lajang, mempunyai pendamping dan kita tumbuh dewasa bersama. Dulu mikirnya kalo mau punya pendamping hidup harus sudah mapan, punya rumah dan kendaraan. Tapi makin kesini kualifikasinya sedikit melunak, jika menunggu mapan? mungkin nunggu tua dulu baru terwujud (jangan sampai).
Cerita bapak dan ibu yang menikah di usia cukup muda dan hanya bermodalkan dana seadanya merubah pandangan saya tentang mapan, mungkin bukan mapan tapi mencukupi kata yang tepat untuk tahu seseorang sudah siap atau belum untuk hidup berdua. Kedewasaan jadi cari ampuh untuk memulai segera. Semoga alam semesta bergerak berirama dengan alunan kehidupan saya.
Harapan, mimpi, keinginan dan cita-cita saya sejak sma sampai sekarang tidak pernah berubah, ingin menjadi seorang pengusaha walau sekarang masih menjadi pegawai di perusahaan orang lain. Membahagiakan orang tua bukan cita-cita saya tapi sebuah keharusan, walau sadar sampai saat ini belum bisa sepenuhnya membantu tapi nanti, dengan ridho dan rizki Lillahi saat itu akan segera tiba, saya yakin.
Membahagiakan orang tua, mempunyai perusahaan sendiri, mempunyai pendamping hidup yang baik, masih menjadi mimpi. Tapi mimpi ini akan terus saya kejar sampai kapanpun, bahkan sampai ke peraduan terakhir dalam hidup. Saya yakin dan percaya, semua akan terwujud jika Allah turut membantu, karena tidak ada tempat paling baik untuk berserah diri selain Allah swt.
"Seandainya kamu semua bertawakal kepada Allah dan
berserah diri sepenuhnya, niscaya kamu akan mendapat rizqi seperti
rizqinya burung-burung di waktu pagi-pagi dalam keadaan lapar, dan
kembali sore hari dengan perut kenyang" (HR. Imam Tirmidzi)
Jakarta, 21 Februari 2014
Ryan Maulana